Sunday, May 18, 2014

Jagalah Dirimu Wahai Para Istri

Kepada para istri-istri, sekedar sharing mudah-mudahan berguna dalam menjaga kehormatan sebagai seorang istri khususnya dalam menghadapi laki-laki nakal apalagi yang sudah beristri. Lebih berhati-hati lagi kepada laki-laki teman kerja atau atasan, karena setiap hari anda bertemu dengannya. Selain menjaga syariat islam (menutup aurat, tidak berikhtilat, menundukan pandangan, dll), maka perlu diperhatikan hal-hal sbb: (Semua fakta berdasarkan pengalaman nyata yang benar-benar terjadi dari beberapa nara sumber yang dirahasiakan)

  • Jika ada laki-laki, yang memberikan pujian, misalnya Ibu cantik, pinter, dll dengan muka senyam senyum mesum, maka berhati-hatilah.
  •  Jika ada laki-laki, yang memandang anda dengan pandangan aneh, kemudian mulutnya mengisyaratkan “muah” sambil memonyongkan bibirnya (isyarat cium), maka berhati-hatilah.
  • Jika ada laki-laki, apalagi atasan anda, yang berusaha memegang tangan anda ketika anda akan menyerahkan suatu berkas kepadanya, maka hati-hatilah.
  •  Jika ada laki-laki, ketika anda mau ijin keluar tempat kerja kemudian yang bersangkutan juga mau pergi dengan arah yang sama, dan dia memaksa anda untuk ikut bersamanya satu mobil, padahal anda sudah naik angkot, maka berhati-hatilah dan jangan tergoda untuk ikut bersamanya.
  •  Jika ada laki-laki, yang ketika anda memasang foto profile anda berupa foto mesra bersama suami, kemudian dia berkomentar “bikin panas aja.....” maka berhati-hatilah.
  •  Jika ada laki-laki, yang ketika anda ngobrol dengan laki-laki lain (misalnya jabatannya lebih tinggi), dia melarangnya dengan alasan tidak baik, padahal yang bersangkutan cemburu, maka berhati-hatilah.
  •  Jika ada laki-laki, yang secara terus terang menyatakan suka kepada anda walaupun anda sama sekali tidak menyukainya. Dia beralasan kalau dia sedang puber, maka hati-hatilah.
  •  Jika ada laki-laki, yang sudah anda ingatkan untuk ingat sama anak dan istri, tapi malah berargumen bahwa nggak akan ketahuan karena main belakang, maka berhati-hatilah.
  •  Jika ada laki-laki, yang sering telepon anda pada jam kerja hanya untuk sekedar bertanya “sedang apa?”, maka berhati-hatilah.
  •  Jika ada laki-laki, yang suka sms nyerempet2, apalagi ketika anda dalam satu ruangan dengannya dan  ada 2 orang lain lagi, kemudian sms “Pak A dan Bu B nggak pergi-pergi sih, Tahu orang lagi puber......” dengan harapan dia tinggal berdua bersama anda, maka hati-hatilah.
  •  Jika ada laki-laki, misalnya anda sedang dirawat di rumah sakit, kemudian dia telepon hampir tiap hari seolah-olah memberi perhatian, dan perkataan pertama yang ditanyakannya adalah “suaminya ada di situ nggak...?” karena takut ketahuan suami anda, maka berhati-hatilah.
  •   Jika ada laki-laki, yang terang-terangan menyatakan tidak takut terhadap anda atau suami anda dengan segala kelakuannya tersebut, dengan alasan dia bisa menggunakan cara halus (magic) ataupun cara kasar, maka berhati-hatilah.

Anda harus ceritakan semua hal tersebut kepada suami anda. Suami anda bisa mengingatkannya dengan cara baik-baik. Tapi jika anda merasa berat bercerita kepada suami anda karena ada bisikan-bisikan yang melarangnya dan mengalami hal-hal di bawah ini:
  •           Sering bermimpi suami anda selingkuh dengan orang lain.
  •           Sering bermimpi yang baik-baik tentang laki-laki tersebut.
  •           Sering bermimpi bertemu orang yang sudah meninggal.
  •           Sering sakit kepala, bahkan bisa sampai pingsan.
  •           Anda merasa ngantuk yang sangat ketika baca al-quran.
  •           Jika anda terus melawan, anda bisa jatuh sakit.
  •           Sakit, tapi sembuhnya lama karena anda juga harus melawan pikiran anda sendiri.
  •           Anda merasa tidak betah tidur dikamar yang biasa anda pakai.
  •           Kurang menikmati hubungan dengan suami,
Maka sudah dapat dipastikan anda terkena PELET laki-laki tersebut. Maka langkah yang harus segera diambil adalah anda harus segera diruqyah. Jika ini tidak diatasi segera, dapat menghancurkan rumah tangga anda dengan suami anda. Adapun hal-hal yang perlu anda perhatikan sebelum diruqyah adalah:
  •  Siapkan alat perekam, baik berupa video atau suara. Video lebih bagus.
  •   Rekamlah proses ruqyah anda.
  •  Bisa jadi selama ini suami anda tidak banyak tahu tentang apa yang dialami anda, tapi semua akan   terungkap dengan proses ruqyah ini. Bisa jadi suami juga tidak menduga sama sekali apa yang telah terjadi.
  • Dalam proses ruqyah, ketika jin dalam tubuh anda sudah bereaksi, anda akan kehilangan kesadaran anda (sebagian atau total) dan tubuh anda diambil alih oleh jin (semacam kesurupan). Ucapan yang keluar dari mulut anda adalah ucapan jin. Sebagian orang masih bisa mendengarkan, tapi mulutnya ngomong sendiri.
  •  Dalam proses ruqyah, jin tersebut akan merasa tersiksa dan kepanasan dan akan menceritakan banyak hal dengan jelas. Misalnya, siapa yang ngirim, kenapa alasan ngirim jin tersebut, kapan dikirim, dll
  •  Dalam kasus pelet, dia akan menyebutkan orang yang melet dan akan memaki-maki orang yang melet kalau dia tidak berhasil mempengaruhi korban. Apalagi kalo korbannya orang sholeh, dia akan ceritakan kesholehan orang tersebut dan betapa tersiksanya dia diberi tugas tersebut. Karena dia sebenarnya tersiksa ketika orang yang dia masukin melakukan amalan-amalan soleh. (Sholat, baca quran, dzikir, dll).
  •   Jadikan ustadz peruqyah sebagai saksi atas apa yang terjadi selama diruqyah.
  •    Jika anda harus menyampaikan fakta dari ruqyah ini kepada pelaku, bawalah saksi yang dikenal baik oleh anda dan pelaku. Saksi juga harus faham tentang proses ruqyah sehingga dia bisa mengerti dari rekaman video yang anda ambil bahwa fakta itu benar adanya.
  • Simpanlah baik-baik rekaman tersebut.

Yang harus diingat, bahwasannya semua fakta yang anda temukan itu adalah aib bagi yang bersangkutan, maka kewajiban kita menjaga agar aib tersebut tidak diketahui orang lain apalagi keluarganya. Jika kita menjaga aib seseorang, insya Allah anda juga akan dijaga aibnya oleh Allah SWT. Asalkan yang bersangkutan mengakui kesalahannya, meminta maaf dan bertobat. Karena dia telah dholim terhadap dirinya sendiri, kepada istrinya, kepada istri orang lain dan suaminya. Sebuah kedholiman yang sangat besar, apalagi kalo sampai korban betul-betul berpisah dengan suaminya.

Untuk menjaga hal tersebut tidak terulang lagi, maka jauhilah orang seperti itu. Misalnya dengan pindah kerja atau pindah departemen.