Kepada para istri-istri,
sekedar sharing mudah-mudahan berguna dalam menjaga kehormatan sebagai seorang
istri khususnya dalam menghadapi laki-laki nakal apalagi yang sudah beristri.
Lebih berhati-hati lagi kepada laki-laki teman kerja atau atasan, karena setiap
hari anda bertemu dengannya. Selain menjaga syariat islam (menutup aurat, tidak
berikhtilat, menundukan pandangan, dll), maka perlu diperhatikan hal-hal sbb:
(Semua fakta berdasarkan pengalaman nyata yang benar-benar terjadi dari
beberapa nara sumber yang dirahasiakan)
- Jika ada laki-laki, yang memberikan pujian, misalnya Ibu cantik, pinter, dll dengan muka senyam senyum mesum, maka berhati-hatilah.
- Jika ada laki-laki, yang memandang anda dengan pandangan aneh, kemudian mulutnya mengisyaratkan “muah” sambil memonyongkan bibirnya (isyarat cium), maka berhati-hatilah.
- Jika ada laki-laki, apalagi atasan anda, yang berusaha memegang tangan anda ketika anda akan menyerahkan suatu berkas kepadanya, maka hati-hatilah.
- Jika ada laki-laki, ketika anda mau ijin keluar tempat kerja kemudian yang bersangkutan juga mau pergi dengan arah yang sama, dan dia memaksa anda untuk ikut bersamanya satu mobil, padahal anda sudah naik angkot, maka berhati-hatilah dan jangan tergoda untuk ikut bersamanya.
- Jika ada laki-laki, yang ketika anda memasang foto profile anda berupa foto mesra bersama suami, kemudian dia berkomentar “bikin panas aja.....” maka berhati-hatilah.
- Jika ada laki-laki, yang ketika anda ngobrol dengan laki-laki lain (misalnya jabatannya lebih tinggi), dia melarangnya dengan alasan tidak baik, padahal yang bersangkutan cemburu, maka berhati-hatilah.
- Jika ada laki-laki, yang secara terus terang menyatakan suka kepada anda walaupun anda sama sekali tidak menyukainya. Dia beralasan kalau dia sedang puber, maka hati-hatilah.
- Jika ada laki-laki, yang sudah anda ingatkan untuk ingat sama anak dan istri, tapi malah berargumen bahwa nggak akan ketahuan karena main belakang, maka berhati-hatilah.
- Jika ada laki-laki, yang sering telepon anda pada jam kerja hanya untuk sekedar bertanya “sedang apa?”, maka berhati-hatilah.
- Jika ada laki-laki, yang suka sms nyerempet2, apalagi ketika anda dalam satu ruangan dengannya dan ada 2 orang lain lagi, kemudian sms “Pak A dan Bu B nggak pergi-pergi sih, Tahu orang lagi puber......” dengan harapan dia tinggal berdua bersama anda, maka hati-hatilah.
- Jika ada laki-laki, misalnya anda sedang dirawat di rumah sakit, kemudian dia telepon hampir tiap hari seolah-olah memberi perhatian, dan perkataan pertama yang ditanyakannya adalah “suaminya ada di situ nggak...?” karena takut ketahuan suami anda, maka berhati-hatilah.
- Jika ada laki-laki, yang terang-terangan menyatakan tidak takut terhadap anda atau suami anda dengan segala kelakuannya tersebut, dengan alasan dia bisa menggunakan cara halus (magic) ataupun cara kasar, maka berhati-hatilah.
Anda harus ceritakan semua
hal tersebut kepada suami anda. Suami anda bisa mengingatkannya dengan cara
baik-baik. Tapi jika anda merasa berat bercerita kepada suami anda karena ada
bisikan-bisikan yang melarangnya dan mengalami hal-hal di bawah ini:
- Sering bermimpi suami anda selingkuh dengan orang lain.
- Sering bermimpi yang baik-baik tentang laki-laki tersebut.
- Sering bermimpi bertemu orang yang sudah meninggal.
- Sering sakit kepala, bahkan bisa sampai pingsan.
- Anda merasa ngantuk yang sangat ketika baca al-quran.
- Jika anda terus melawan, anda bisa jatuh sakit.
- Sakit, tapi sembuhnya lama karena anda juga harus melawan pikiran anda sendiri.
- Anda merasa tidak betah tidur dikamar yang biasa anda pakai.
- Kurang menikmati hubungan dengan suami,
Maka sudah dapat dipastikan
anda terkena PELET laki-laki tersebut. Maka langkah yang harus segera diambil adalah
anda harus segera diruqyah. Jika ini tidak diatasi segera, dapat menghancurkan
rumah tangga anda dengan suami anda. Adapun hal-hal yang perlu anda perhatikan
sebelum diruqyah adalah:
- Siapkan alat perekam, baik berupa video atau suara. Video lebih bagus.
- Rekamlah proses ruqyah anda.
- Bisa jadi selama ini suami anda tidak banyak tahu tentang apa yang dialami anda, tapi semua akan terungkap dengan proses ruqyah ini. Bisa jadi suami juga tidak menduga sama sekali apa yang telah terjadi.
- Dalam proses ruqyah, ketika jin dalam tubuh anda sudah bereaksi, anda akan kehilangan kesadaran anda (sebagian atau total) dan tubuh anda diambil alih oleh jin (semacam kesurupan). Ucapan yang keluar dari mulut anda adalah ucapan jin. Sebagian orang masih bisa mendengarkan, tapi mulutnya ngomong sendiri.
- Dalam proses ruqyah, jin tersebut akan merasa tersiksa dan kepanasan dan akan menceritakan banyak hal dengan jelas. Misalnya, siapa yang ngirim, kenapa alasan ngirim jin tersebut, kapan dikirim, dll
- Dalam kasus pelet, dia akan menyebutkan orang yang melet dan akan memaki-maki orang yang melet kalau dia tidak berhasil mempengaruhi korban. Apalagi kalo korbannya orang sholeh, dia akan ceritakan kesholehan orang tersebut dan betapa tersiksanya dia diberi tugas tersebut. Karena dia sebenarnya tersiksa ketika orang yang dia masukin melakukan amalan-amalan soleh. (Sholat, baca quran, dzikir, dll).
- Jadikan ustadz peruqyah sebagai saksi atas apa yang terjadi selama diruqyah.
- Jika anda harus menyampaikan fakta dari ruqyah ini kepada pelaku, bawalah saksi yang dikenal baik oleh anda dan pelaku. Saksi juga harus faham tentang proses ruqyah sehingga dia bisa mengerti dari rekaman video yang anda ambil bahwa fakta itu benar adanya.
- Simpanlah baik-baik rekaman tersebut.
Yang harus diingat, bahwasannya
semua fakta yang anda temukan itu adalah aib bagi yang bersangkutan, maka
kewajiban kita menjaga agar aib tersebut tidak diketahui orang lain apalagi
keluarganya. Jika kita menjaga aib seseorang, insya Allah anda juga akan dijaga
aibnya oleh Allah SWT. Asalkan yang bersangkutan mengakui kesalahannya, meminta
maaf dan bertobat. Karena dia telah dholim terhadap dirinya sendiri, kepada
istrinya, kepada istri orang lain dan suaminya. Sebuah kedholiman yang sangat
besar, apalagi kalo sampai korban betul-betul berpisah dengan suaminya.
Untuk menjaga hal tersebut
tidak terulang lagi, maka jauhilah orang seperti itu. Misalnya dengan pindah
kerja atau pindah departemen.
No comments:
Post a Comment